31 March 2008

Protes Ketidakadilan Pengelolaan Virus WHO

Nama Siti Fadilah Supari sempat menjadi heboh akibat buku karangannya yang berjudul Saatnya Dunia Berubah.Apa yang menyebabkan buku ini menjadi kontroversi? Berikutpetikan wawancara SINDO dengan Menkes Siti Fadilah Supari.

Buku berjudul Saatnya Dunia Berubah cukup menyorot perhatian publik.Tidak hanya di dalam negeri,di luar negeri pun buku ini menjadi kontroversi. Bagaimana sebenarnya cerita buku yang Anda tulis itu?

Buku itu adalah rangkuman buku harian saya. Saya mencatat setiap langkah yang saya lakukan dalam pertemuan dengan World Health Organization (WHO).Saat itu banyak sekali perlawanan yang saya lancarkan kepada WHO, terutama terhadap cara WHO dalam menjaga kesehatan masyarakat dunia.

Yang saya maksudkan ini adalah terkait pengelolaan virus flu burung yang dikirim ke WHO. Selama ini telah terjadi ketidakadilan dalam pengelolaan itu. Hal itu tercermin dari bagaimana mereka mengumpulkan virus. Mereka mengumpulkan virus dengan dalih untuk kepentingan public health umat manusia sedunia.Tentu saja saya kirimkan, tetapi ternyata hasil dari pengolahan virus tersebut diperjualbelikan secara komersial dengan nilai yang mencapai ratusan miliar dolar.

Bagi saya hal itu sungguh tidak adil.Ketidakadilan itu justru akan membahayakan keselamatan umat manusia di dunia.Bayangkan kalau virus-virus berasal dari negara miskin yang sakit, tetapi yang diuntungkan adalah negara maju. Nah, kok enak begitu? Lama-lama kita sakit terus supaya mereka dapat untung.

Artinya, kita tetap dalam posisi yang dirugikan?

Ya bukan dirugikan lagi, itu nyawa taruhannya. Buku saya itu kebanyakan orang tidak memahaminya. Banyak yang mengira tulisan dalam buku saya itu hanya sekadar wacana. Jelas ini bukan hanya wacana.Apa yang tertulis dalam buku saya berdasarkan pengalaman yang sudah terjadi.Jangan salah mengerti, saya bukan anti-Amerika Serikat (AS) atau WHO, tapi saya antikezaliman, antipenindasan. Masakkita dizalimi diam saja? Yaharus melawan.

Apakah Ibu sudah memprediksi buku ini nantinya akan menjadi kontroversi di Indonesia dan dunia internasional?

Menurut saya ini tidak kontroversial. Jelas kalau kontroversial berarti Ibu ini banci.Kontroversi biasanya terjadi karena orang belum membaca dan memahaminya. Tapi, kalau sudah membaca dan memahami, pandangan orang akan berubah. Pembaca akan mengetahui bagaimana olah jiwa saya menghadapi ketidakadilan itu.

Lalu, bagaimana dengan pernyataan Ibu yang mengatakan virus flu burung Indonesia disimpan di Departemen Energi Amerika Serikat?

Begini, jangan salah menerjemahkan dulu. Dalam buku saya edisi bahasa Indonesia, tidak sedikit pun saya menuduh Amerika Serikat. Namun, kalau mau dibaca dari A sampai Z, pasti ada yang mengatakan ada unsur menuduh. Untuk itu, saya pikir jangan-jangan ada salah terjemahan dalam edisi itu.

Ibu berniat memperjuangkan ketidakadilan WHO, apakah cukup lama untuk memikirkan hal ini?

Tidak cukup lama. Seorang menteri itu wakil negara. Di dalam menghadapi halhal yang menyangkut nasib bangsanya, itu ada aturannya, seperti UU.Menyangkut kesepakatan untuk kepentingan negara dan bangsa, pertama harus selamat di politik, tidak berlawanan dengan politik, yuridis, teknis, dan merugikan negara. Emang Bapak (Presiden SBY) bloknya AS? Juga tidak, emang Indonesia blok AS?

Kita politik bebas dan aktif. Jadi boleh toh? Saya masih dalam jalur bebas dan aktif. Saya protes karena ketidakadilan yang membahayakan dunia.Kedua,yuridis,ini hak milik negara (virus-virus) itu di ambil begitu saja. Secara teknis saya betul,itu virus milik Pak Iwan, kok malah yang jualan orang Amerika? Itu merugikan bangsa saya.Saya membelinya mahal kalau sudah jadi vaksin.

Selain memperjuangkan ketidakadilan, apa lagi yang Ibu temukan dalam perjuangan itu?

Kedua, saya menemukan kuncinya.Ternyata yang namanya GISN (Global Influenza Surveillance Network), sepertinya benar-benar terjadi. Makanya, dia membuat cara bagaimana agar sistem dia yang bertanggung jawab, semua virus harus disetor ke dia secara gratis.

Tapi, semua yang setor ke dia kita tidak tahu dan suatu waktu kita jual juga tidak tahu. Secara scientist, saya pernah membuat penelitian dan saya ingin membuat vaksin jantung untuk rakyat saya yang miskin. Jadi, saya tahu bagaimana prosedur membuat vaksin itu. Menurut saya, bubarkan saja GISN karena tidak adil. Mereka meminta virus gratis, tetapi kemudian diperdagangkan. Ternyata GISN tidak ada dalam struktur WHO. Mereka itu under the control USA.

Di bawah governing law, USA, yang ditaruh di pintunya WHO. Untuk mengetahui dalang di balik GISN tidak gampang. Orang seluruh dunia, bahkan Eropa,kalau mau punya virus,harus minta USA governing law. Kok bisa demikian? Kemudian saya berpikir. Kok enak betul disetori virus untuk membuat vaksin? Kalau begitu, lamalama mereka justru akan membuat virus jenis yang baru.Kalau sudah begini kan repot.

Lalu, bagaimana perkembangan perjuangan Ibu di WHO itu?

Sekarang sudah disiapkan mekanisme baru.Nanti,pada 4 dan 5 April akan ada pertemuan di Geneva. Diharapkan Mei mekanisme baru ini sudah final. Seperti vaksin polio, kita menjadi top karena kita kuasai 35% pasar dunia. Sekarang WHO merintis kerjaan agar vaksin kita tidak digunakan lagi dan diganti dengan injeksi. Injeksi ini yang bisa membuat hanya mereka.

Negara yang sedang berkembang tidak boleh membuat karena aturannya begini. Tapi, itu belum berjalan, sedang kita perjuangkan. Misalkan, vaksin cacar pada 1974,saat itu kita punya laboratorium sendiri sehingga kita bisa bebas cacar.Tahun 1984 kita didatangi WHO.Mereka bilang, eh kamu tidak boleh menyimpan virus, hancurkan laboratoriumnya. Lalu, pada 2003 dan 2005 kita disuruh membuat vaksin cacar, kita tidak bisa bikin lagi karena sudah dihancurkan mereka.Kemudian, mereka menawarkan bantuan utang,saya tolak itu. Apa yang saya ceritakan itu bukanlah mimpi, melainkan kenyataan yang saya alami.

Terkait masalah lain, tentang kebijakan Jamkesmas. Bagaimana sebetulnya perubahan mekanisme baru Jamkesmas?

Askeskin atau Jamkesmas sama saja,yang beri nama Askeskin juga saya. Perbedaannya hanya pada uangnya. Uang Askeskin disalurkan melalui PT Askes yang notabene belum nirlaba,belum merupakan asuransi.

Kalau sekarang, perubahan pada manajemen keuangan.Uangnya langsung diserahkan ke masyarakat miskin, tidak dibawa ke sana-sini. Uang yang ada saya ambil kemudian ditaruh di kas negara. Kalau ada RS menagih, meluncurlah uang itu dari kas negara ke bank, kemudian dari bank disetor ke RS. Maka, semua orang bisa mengaksesnya. Lah kok kemudian DPR minta uang itu ditaruh di PT Askes?

DPR memaksakan supaya dikembalikan seperti dulu, PT Askes yang kelola. DPR tidak setuju kalau uang itu ada di kas negara. Padahal, Kalau lewat kas negara tidak bisa dikorupsi siapa-siapa.Mekanisme yang antikorupsi justru tidak disetujui DPR. Mekanisme yang transparan dan antikorupsi tersebut tidak disetujui dan tidak disukai.

Bagaimana persiapan rumah sakit (RS) di daerah menerapkan mekanisme baru ini karena perubahannya dinilai terburu-buru?

Daerah sudah siap, verifikator sebagian ada yang sudah berjalan. Berapanya tanya eselon I.Berdasarkan pedoman pelaksana (manlak) Jamkesmas 2008, penerapan verifikator independen akan diambil dari Dinas kesehatan (Dinkes).

Terkait adanya UU No 32/2004 tentang Pemda atau dikenal Otonomi Daerah (UU Otda),bagaimana koordinasi dengan Mendagri agar nantinya pelaksanaan tersebut tidak bertubrukan dengan UU Otda?

Sudah koordinasi dengan Depdagri.Saya Menkes,menterinya bupati juga bukan hanya Mendagri. Menteri Kehutanan Pak Ka’ban (MS Ka’ban), Menteri Kesehatan bupati ya Menkes. Kalau mereka tidak tunduk, biarkan saja, saya tidak ada kesulitan untuk verifikator.Memangnya rakyatnya Mendagri. Memang Pak SBY harus lewat Mendagri? Kalau kesehatan ya harus nurut sama Menkes, kalau agama ya Menag, kalau kehutanan sama Pak Ka’ban.Kalau mau memberantas harus izin Mendagri ya repot. Tunjukkan sama saya siapa yang tidak menurut.

Dulu Ibu sempat bersikeras menyatakan pembayaran utang Askeskin 2007 tidak akan diambil dari anggaran Jamkesmas 2008.Lalu, mengapa dalam rapat kerja (raker) 17 Maret dengan DPR Ibu menyatakan akan menggunakan dana itu untuk pembayaran utang Askeskin 2007?

Enggak ah. Saya sudah rapat dengan Depkeu. Nanti di APBNP akan dianggarkan.Tapi, sekarang dari utang yang sudah diverifikasi PT Askes sebesar Rp1,2 triliun. Itu pun masih diaudit. Nanti tergantung auditornya, berapa yang halal dibayar. Utang akan dibayar APBNP 2008. Belum tahu jumlahnya berapa.

Terkait masalah gizi buruk, bagaimana pendapat Ibu tentang kewajiban pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda) menanggulangi gizi buruk?

Gizi buruk jumlahnya dibandingkan 2003 menurun sangat banyak, tapi memang belum nol. Sekarang harus dilihat satu persatu. Saya ingin mendewasakan fungsi pemda. Pemda tidak bisa lepas tangan begitu saja.

Nomor satu pemda dulu,dia punya APBD untuk gizi buruk, kemiskinan, kalau dia tidak berdaya barulah pusat. Kita sudah punya program jangka pendek dan jangka panjang. Pemerintah pusat punya program yang diberikan ke bawah dan mestinya mereka (pemda) memantau. Mereka sudah tahu (kewenangannya), tapi memang belum nol. Memangnya gampang? Memang yang bikin gizi buruk itu SBY, kalau duludulunya benar, gizi buruk tidak akan terjadi.

Artinya,garis tegas antara kewenangan pemerintah pusat dengan pemda sudah jelas?

Gizi buruk bukan tanggung jawab Depkes sendiri. Gizi buruk terjadi karena kemiskinan, terjadinya puluhan tahun, enggak punya bahan makanan, bahan makanan ada, tapi dia sakit jantung, dan lain-lain. Jadi, bukan salah-salahan pemda atau apa saja.Tapi,kalau ada yang terjadi gizi buruk di daerah,nomor satu yang menangani adalah pemda, tidak bisa menyalahkan pusat.

27 October 2007

Walking For Helath


There’s no doubt about it, walking is good for you. It’s good for your heart, it’s good for your lungs, it’s good for the muscle and bone growth of your children and it’s good for your feeling of wellbeing! Strong scientific evidence now supports the many benefits to health of regular walking.

26 October 2007

Strategi coping

Strategi coping menunjuk pada berbagai upaya , baik mental maupun perilaku, untuk menguasai, mentoleransi, mengurangi, atau minimalisasikan suatu situasi atau kejadian yang penuh tekanan. Dengan perkataan lain strategi coping merupakan suatu proses dimana individu berusaha untuk menanggani dan menguasai situasi stres yang menekan akibat dari masalah yang sedang dihadapinya dengan cara melakukan perubahan kognitif maupun perilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya......MORE

Remaja & Rokok

Meski semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat merokok, perilaku merokok tidak pernah surut dan tampaknya merupakan perilaku yang masih dapat ditolerir oleh masyarakat. Hal ini dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah, kantor, angkutan umum maupun di jalan-jalan. Hampir setiap saat dapat disaksikan dan di jumpai orang yang sedang merokok. Bahkan bila orang merokok di sebelah ibu yang sedang menggendong bayi sekalipun orang tersebut tetap tenang menghembuskan asap rokoknya dan biasanya orang-orang yang ada disekelilingnya seringkali tidak perduli.
MORE

Internet dan Explorasi Diri

Apakah internet dapat digunakan sebagai alat untuk eksplorasi diri? Pertanyaan tersebut bukanlah tanpa alasan mengingat bahwa banyak situs yang menampilkan berbagai test EQ maupun IQ. Selain itu teknologi dunia maya ini memberikan banyak kesempatan kepada individu untuk mengekspresikan diri secara unik. Namun demikian para Psikolog berpendapat, kalau seseorang gagal mengintegrasikan antara diri sejati dengan diri yang diekspresikan secara berbeda di internet, maka hal ini akan sangat berbahaya bagi pertumbuhan pribadi orang tersebut.........More

10 October 2007

Realita kemarin, Hari ini, dan Mungkin esok

Suara itu terdengar begitu indah ditelingamu
Saat tuan kaya jatuhkan koin recehan kedalam kaleng usang ditanganmu
Terimakasoh tuan ucapmu penuh ketulusan
Tanpa mau tahu nilai yang kau terima.
Panasnya jalanan tiada kau hiraukan
Demi mendapatkan kepingan receh
Tuk dapat sambung hidup esok hari
Namun apakah itu cukup tukmu
Hatimu hanya dapat tersenyum
Saat melihat anak seusiamu
Berjalan penuh angkuh lewatimu
Dengan pakaian mahal yang tiada kan pernah kau dapatkan
Tak sengaja telingaku mendengar bisikan darimu
Berkata, kapanku bisa menyentuh lantai gedung ini
Kenapa kau tidak bisa menyentuhnya kataku tak sadar
Dengan raut muka sedih
Engkau menjawab,
Karena aku ini pengemis
Karena aku ini gembel
Karena aku ini bocah dengan kaleng usang tergenggam
Karena aku ini korban urbanisasi
Karena aku ini korban ketik adilan
Karena aku ini adalah mahluk yang paling dibenci kota
Karena aku tak tahu harus berkata apalagi
Selain aku tidak akan menyentuh lantai gedung ini
Apalagi menginjakkan kaki kedalamnya